Skip to main content

M E L O T O T

Akhir-akhir ini, bisnis kuliner di Bangkalan berkembang pesat. Banyak sekali bermunculan penjual makanan. Mulai dari makanan berat hingga cemilan. Sebagian besar didominasi oleh kuliner bercita rasa pedas, mulai dari nasi goreng pedas, mie pedas hingga ceker pedas. Sebagai pecinta makanan pedas, sudah pasti saya girang bukan main gara-gara fenomena ini. Sebagian besar kuliner tersebut sudah saya cicipi. Namun ada satu yang membuat saya merasa "ketagihan", yaitu Seblak Melotot. Berawal dari postingan salah satu teman di facebook, saya penasaran dan mencoba sendiri. Ternyata enak, bukan hanya pedas aja. Sebenarnya saya memang suka seblak, bahkan saya memasak seblak sendiri. Namun karena butuh banyak bahan dan prosesnya melelahkan (menurut saya hihi), saya jarang memasak seblak. Beruntung saat ini sudah ada yang menjual seblak yang cocok dengan lidah saya. 
Seblak ini  makan khas dari Sunda Jawa Barat yang bercita rasa gurih dan pedas, yang terbuat dari kerupuk basah yang dimasak dengan sayuran dan sumber protein seperti telur, ayam, boga bahari atau olahan olahan daging, dimasak dengan bumbu tertentu (Wikipedia). Ada seblak kering dan seblak basah. Seblak basah jauh lebih populer daripada seblak kering, variannya pun lebih banyak. Ada seblak makaroni, seblak mie basah, seblak siomay, seblak aci, dll. Bukan hanya populer di jawa barat saja, tetapi sampai ke pulau Madura. Hal ini lah yang menginspirasi Neng Nafia membuka usaha Seblak Melotot Bangkalan.
Seblak yang baru saja buka pada pertengahan Agustus kemarin, ternyata sudah mencuri banyak hati masyarakat Bangkalan. Dalam waktu kurang dari satu jam, sudah ada 8 orang pembeli, termasuk saya. Yang membedakan seblak ini dengan seblak asli Bandung adalah isi seblak dan bumbunya. Seblak Melotot memilik variasi isi yang beragam yaitu tiga macam kerupuk basah (kerupuk ikan, kerupuk warna-warni dan kerupuk kuping gajah), sawi, pentol, telor orak arik, somay, sosis, dan ceker. Jadi saya berasa lihat pasar di dalam mangkok, ramai sekali, sampai bingung mau makan yang mana duluan. Selain itu, bumbu rahasia yang diracik sendiri oleh sang owner, merupakan daya tarik tersendiri. Bumbu pedas hasil modifikasi dari bumbu seblak asli yang sudah disesuaikan dengan lidah orang madura, membuat pelangganan ketagihan untuk mecoba lagi. Seblak memang terkenal sebagai kuliner pedas, tetapi untuk teman-teman yang tidak bisa makan pedas, tidak usah khawatir. Kalian tetap masih bisa menikmati enaknya Seblak Melotot dengan aman, karena owner menyediakan empat tingkat kepedasan, dari level 1-4. Yang tidak terbiasa dengan makanan pedas, bisa memesan level 1. Saat pertama kali mencoba, saya langsung memesan level 4.
Seblak komplit level 3
Tetapi ternyata  saya tidak sekuat itu hahaha. Seblaknya bisa saya habiskan dengan penuh perjuangan karena bibir gemetaran, mata berkunang-kunang dan wajah kram. Setelah itu saya memundurkan level ke level 3 hihi.
Satu lagi nilai plus dari Seblak Melotot adalah harganya yang ramah di kantong. Untuk mendapatkan seporsi seblak dengan isi komplit kita hanya butuh mengeluarkan uang sebesar Rp.15.000 saja. Harga ini termasuk cukup murah mengingat kita akan mendapatkan semua varian isi yang disediakan. Sedangkan untuk seblak sosis, seblak ceker dan seblak siomay hanya berharga Rp. 10.000. Recommended sekali untuk teman-teman yang suka makanan pedas. Langsung aja dicoba di jl. Kartini, tepatnya di depan Kantor Kecamatan Bangkalan. Mereka juga nyediain tempat untuk yang mau dimakan disana. Bukanya dari jam 4 sore sampai jam 9 malam. Buat yang mau coba ini, perutnya disiapkan dulu ya, jangan sampai kita makan pedas saat perut kosong, nanti bisa sakit perut. Selamat mencoba gaes 😊.

Seblak Melotot Bangkalan
Taste : 👍👍👍👍
Price : 💲💲
WA : 082326000605
Pin BBM : D6449474
Facebook : Seblak Melotot Bangkalan
Instagram : seblak_melotot

Comments

Popular posts from this blog

[Resensi] Jemima J (Jane Green) : Langsing bukan segala-galanya.

Setiap wanita itu cantik, terlepas dari ukuran baju, berat badan, tinggi badan, warna kulit dan sebagainya. Hanya saja terkadang lingkungan yang memasang kriteria khusus untuk dipanggil cantik, seperti harus langsing, mulus, rambut panjang dan lurus. Sehingga banyak wanita berlomba untuk menjadi langsing demi bisa masuk ke dalam kotak yang dilabeli "CANTIK" oleh sekitarnya. Maka akan ada wanita-wanita yang menjadi minder, tidak percaya diri karena tubuh mereka lebih berisi. Salah satunya adalah JJ alias Jemima Jones, yang ada dalam novel chicklit karangan Jane Green. Jemima Jones adalah wanita berumur 27 tahun yang bekerja sebagai jurnalis di Kilburn Herald, salah satu koran lokal di Inggris. Jemima Jones atau yang selanjutnya akan kita panggil JJ memiliki berat badan sekitar 120 kg. Hal ini yang membuatnya hampir setiap hari selalu bertekad untuk diet namun selalu kalah oleh sebatang cokelat atau sebungkus sandwich bacon favoritnya. JJ selalu berkhayal memiliki ba...

[Resensi] Jendela-Jendela (Fira Basuki): Aku, Kamu dan Jendela

Menjalani kehidupan rumah tangga memang tidak selalu mudah dan indah seperti di dongeng-dongeng. Ada kalanya kita merasa sangat bahagia, ada pula saat dimana kita merasa lelah dan tidak berdaya menghadapi persoalan hidup yang tak kunjung usai. Namun kita harus terus berusaha, berdoa kepada Tuhan agar semua masalah dapt terselesaikan dengan baik. Mungkin hal ini yang ingin diungkapkan Fira Basuki dalam bukunya yang berjudul "Jendela-Jendela". Buku yang pertama kali diterbitkan tahun 2001 ini memiliki 154 halaman. Ini juga adalah buku pertama yang akan saya resensi. Deg-deg an sih. Karena basically saya bukan orang sastra ataupun paham tentang hal-hal seperti ini. Namun saya ingin memberikan resensi dari sudut pandang saya sebagai orang awam yang (berusaha) suka dan rajin membaca. Biar agak pinter dikit hihi. Oke let's start. June Larasati Subagio adalah wanita Indonesia yang menikah dengan lelaki Tibet bernama Jigme Tshering di tahun 1997 . Jigme adalah lelaki ya...

Jealous

Katanya cemburu itu tanda cinta, tanda sayang tapi kadang cemburu juga bisa bikin orang yang kita cintai merasa tertekan, terkekang dan tidak nyaman. Dulu saya adalah wanita pencemburu, sangat pencemburu, sampai sekarang sih sebenarnya tapi sekarang saya sudah mulai bisa mengontrolnya dengan baik. Sebelum menikah dengan suami, kami menjalani hubungan jarak jauh yang membuat kami jarang sekali bertemu. Paling cepat mungkin sebulan sekali. Hal ini memaksa saya untuk belajar mengontrol cemburu. Saya sering sekali overthinking. Entahlah wanita lain mengalami juga atau tidak tapi rasanya sangat tidak nyaman, tidak tenang dan khawatir saat tahu suami berinteraksi dengan wanita lain. Padahal kan itu wajar. Walaupun berpacaran atau sudah menikah kan kita tidak lantas memutus hubungan dengan semua lawan jenis. Semua hal ini saya pendam sendiri yang akhirnya membuat saya galau, sedih, muring-muring ndak jelas, selalu marah-marah hingga membuat orang disekitar juga ikutan emosi. Lalu ...