Skip to main content

[Review] Stroller BabyElle Avio RS : Stroller hebat, harga bersahabat

Stroller adalah salah satu barang wajib punya, menurut saya. Karena saya tipikal ibu yang tidak bisa meninggalkan anak sendiri di kamar, jadi Gie saya bawa kemana-mana dengan stroller. Kalau digendong terus ibuknya pegel cyiin. Stroller juga bisa dijadikan investasi. Bisa disimpan untuk dipakai adik-adiknya nanti atau dijual kembali. Maka dari itu kita harus memilih stroller yang sesuai dengan kebutuhan. Banyak sekali pilihan stroller di pasaran, dari yang murah sampai yang muaahal. Tinggal kitanya harus pintar memilih yang sesuai kebutuhan dan budget. Di tulisan ini saya mau me-review kereta dorong alias strollernya Gie. Saya (dan penyandang dana alias Omnya Gie) memilih membeli stroller secara online karena saya tidak menemukan stroller yang saya inginkan di daerah tempat saya tinggal, sedangkan saya belum sempat ke Surabaya. Lagipula mencari secara online jauh lebih mengasyikkan dari pada keliling mall sambil menggendong bayi 6 kilo haha.
Setelah pusing mencari yang sesuai kebutuhan dan budget, serta mencari toko online yang memiliki kredibilitas bagus, dengan testimoni full bintang 5, akhirnya pilihan saya jatuh ke stroller Babyelle Avio RS. Hal pertama yang membuat saya jatuh cinta pada stroller ini adalah penampakannya yang elegan. Tersedia dalam 4 variasi warna, merah, abu-abu, biru toska dan biru dongker. Warna apa yang saya pilih? Abu-abu donk ya, warna kebangsaan hahaha. Stroller ini juga memiliki handle yang reversible, bisa 2 arah. Jadi strollernya bisa didorong sambil menghadap ibu. Ini penting untuk orang tua yang bayinya masih belum 6 bulan. Kanopinya juga cukup lebar dan dilengkapi jaring cahaya yang bisa dibuat ngintip kalau si bayi sedang didorong menghadap depan. Senderan kursinya juga multiposisi, mulai dari tidur hingga duduk. Jadi bisa juga digunakan sebagai tempat tidur sementara. Juga dilengkapi senderan duduk tambahan sehingga empuk dan nyaman bagi anak. Sabuk pengamannya ada 5 titik, mengingatkan saya ke sabuk pengaman jet hahaha. Rangkanya ringan dan kokoh, namun sangat mudah serta ringkas saat dilipat. Kita juga dapat tas travelling jadi tidak perlu menenteng, cukup dimasukkan ke dalam tas dan siap berpetualang. Ini berguna banget bagi saya, secara saya bakalan sering bolak balik Malang - Bangkalan. Oiya, stroller ini juga dilengkapi keranjang yang cukup besar dapat menampung barang maksimal 3 kg, mayan lah dipakai untuk naro beras. Untuk maksimal bobot bayi adalah 15-20 kg. Saat pertama keluar dari kardusnya, kita tidak perlu merakit, hanya memasang roda depan dan belakang lalu taraaaa, stroller siap digunakan. Ban depan bisa bermanuver sehingga lebih mudah untuk berbelok. Rem ada di atas roda belakang dengan sistem pedal. Bagian depan ada tombol pengunci sehingga sangat aman. Namun ada beberapa fitur yang menurut saya kurang. Stroller ini tidak dilengkapi mainan atau pemutar musik yang bisa menghibur bayi. Saya kudu membeli mainan stroller secara terpisah *keluar duit lagee. Kemudian tidak dilengkapi kelambu, jadi kadang anak terganggu oleh nyamuk dan pasti anak rewel jadi kudu beli kelambu *duit lagee part 2 hahaha.
Stroller ini adalah stroller terbaik untuk saya dan Gie, yaiyalah kita cuma punya sebiji. Tapi serius, dengan harga 1,5 jutaan, kita bisa dapat stroller dengan spesifikasi dan fitur yang keren begini. Demikianlah sodara-sodarah review stroller ala ibunya Gie. Semoga bisa bermanfaat bagi yang lagi pusing milih-milih stroller. Inget, harus sesuai kebutuhan dan budget. Cari toko dengan testimoni terbaik jika ingin membeli online. Sampai ketemu di tulisan berikutnya. Semoga selalu bahagia.

Comments

Popular posts from this blog

[Resensi] Jemima J (Jane Green) : Langsing bukan segala-galanya.

Setiap wanita itu cantik, terlepas dari ukuran baju, berat badan, tinggi badan, warna kulit dan sebagainya. Hanya saja terkadang lingkungan yang memasang kriteria khusus untuk dipanggil cantik, seperti harus langsing, mulus, rambut panjang dan lurus. Sehingga banyak wanita berlomba untuk menjadi langsing demi bisa masuk ke dalam kotak yang dilabeli "CANTIK" oleh sekitarnya. Maka akan ada wanita-wanita yang menjadi minder, tidak percaya diri karena tubuh mereka lebih berisi. Salah satunya adalah JJ alias Jemima Jones, yang ada dalam novel chicklit karangan Jane Green. Jemima Jones adalah wanita berumur 27 tahun yang bekerja sebagai jurnalis di Kilburn Herald, salah satu koran lokal di Inggris. Jemima Jones atau yang selanjutnya akan kita panggil JJ memiliki berat badan sekitar 120 kg. Hal ini yang membuatnya hampir setiap hari selalu bertekad untuk diet namun selalu kalah oleh sebatang cokelat atau sebungkus sandwich bacon favoritnya. JJ selalu berkhayal memiliki ba...

[Resensi] Jendela-Jendela (Fira Basuki): Aku, Kamu dan Jendela

Menjalani kehidupan rumah tangga memang tidak selalu mudah dan indah seperti di dongeng-dongeng. Ada kalanya kita merasa sangat bahagia, ada pula saat dimana kita merasa lelah dan tidak berdaya menghadapi persoalan hidup yang tak kunjung usai. Namun kita harus terus berusaha, berdoa kepada Tuhan agar semua masalah dapt terselesaikan dengan baik. Mungkin hal ini yang ingin diungkapkan Fira Basuki dalam bukunya yang berjudul "Jendela-Jendela". Buku yang pertama kali diterbitkan tahun 2001 ini memiliki 154 halaman. Ini juga adalah buku pertama yang akan saya resensi. Deg-deg an sih. Karena basically saya bukan orang sastra ataupun paham tentang hal-hal seperti ini. Namun saya ingin memberikan resensi dari sudut pandang saya sebagai orang awam yang (berusaha) suka dan rajin membaca. Biar agak pinter dikit hihi. Oke let's start. June Larasati Subagio adalah wanita Indonesia yang menikah dengan lelaki Tibet bernama Jigme Tshering di tahun 1997 . Jigme adalah lelaki ya...

Jealous

Katanya cemburu itu tanda cinta, tanda sayang tapi kadang cemburu juga bisa bikin orang yang kita cintai merasa tertekan, terkekang dan tidak nyaman. Dulu saya adalah wanita pencemburu, sangat pencemburu, sampai sekarang sih sebenarnya tapi sekarang saya sudah mulai bisa mengontrolnya dengan baik. Sebelum menikah dengan suami, kami menjalani hubungan jarak jauh yang membuat kami jarang sekali bertemu. Paling cepat mungkin sebulan sekali. Hal ini memaksa saya untuk belajar mengontrol cemburu. Saya sering sekali overthinking. Entahlah wanita lain mengalami juga atau tidak tapi rasanya sangat tidak nyaman, tidak tenang dan khawatir saat tahu suami berinteraksi dengan wanita lain. Padahal kan itu wajar. Walaupun berpacaran atau sudah menikah kan kita tidak lantas memutus hubungan dengan semua lawan jenis. Semua hal ini saya pendam sendiri yang akhirnya membuat saya galau, sedih, muring-muring ndak jelas, selalu marah-marah hingga membuat orang disekitar juga ikutan emosi. Lalu ...