Skip to main content

My Hospital Bag

Menyiapkan mental untuk menghadapi persalinan memang sangat penting. Namun menyiapkan hospital bag juga tak kalah penting. Di tulisan sebelumnya saya sudah menjelaskan apa saja perlengkapan bayi baru lahir dan di tulisan kalo ini kita akan membahas isi hospital bag. Apa itu hospital bag? Ya bag yang dibawa ke hospital lah hahaha. Jadi hospital bag itu adalah tas yang akan kita bawa ke rumah sakit/ klinik bersalin / rumah bidan saat kita akan melahirkan. Didalam hospital bag berisi berbagai macam keperluan bayi dan ibu. Menurut saya, waktu yang tepat untuk menyiapkan hospital bag adalah saat kehamilan di akhir bulan kedelapan atau awal bulan kesembilan. Tidak dianjurkan menyiapkan hospital bag berdekatan dengan HPL, karena bisa saja HPL nya maju sehingga nantinya tidak sempat menyiapkan hospital bag karena sudah riweh mau lahiran. Isinya apa saja? Mari kita bongkar-bongkar isinya. Saya membagi isinya menjadi 3 bagian. Keperluan bayi, ibu dan ayah. Saya juga mencatat semuanya di note agar tidak ada yang terlupakan.
Keperluan bayi :
‌1. Baju bayi 2 stel
‌2. Sarung tangan kaki 2 stel
‌3. Pempers new born
‌4. Bedong bayi
5. Tisu basah dan kering
Tidak usah membawa perlengkapan mandi bayi, karena biasanya bayi sudah dimandikan bidan atau perawat di rumah sakit.

Keperluan Ibu
‌1. Daster/ baju bukaan depan
‌2. Celana dalam + bra menyusui
‌3. Pembalut melahirkan
‌4. Grito/ stagen
‌5. Kain jarik/sarung
‌6. Breast pad
‌7. Peralatan mandi
8. Jilbab

Keperluan ayah
‌1. Fotokopi KTP ayah & ibu
2. Fotokopi kartu asurasi kesehatan ibu dan anak kalau ada.
3. Buku KIA dan hasil USG atau pemeriksaan terakhir.
4. Charger hp
5. Dompet dan isinya hihi

Itu semua adalah isi dari hospital bag yang saya bawa saat akan melahirkan. Tas nya boleh pake tas apa saja. Tidak harus tas maternity atau tas bayi. Semuanya bisa dipakai, asal muat aja diisi barang-barang diatas itu dan tidak riweh ketika dibawa. Tempatkan hospital bag ditempat yang mudah terjangkau, juga beri tahu orang rumah bahwa tas itu adalah hospital bag yang akan dibawa saat akan melahirkan, sehingga nantinya semua orang akan paham tas mana yang harus dibawa. Karena nanti ketika akan melahirkan, ketika sudah bertemu yang namanya kontraksi, kita tidak akan sempat mengingat apa-apa, maka dari itu sebisa mungkin semua orang dirumah harus tau mengenai hospital bag yang sudah kita persiapkan. Saya juga mempersiapkan beberapa cemilan, buat jaga-jaga saja, siapa tau saya lapar. Tapi ternyata cemilannya tidak tersentuh sama sekali. Apalagi kemarin saya mendadak harus operasi sesar,  jadi memang tidak boleh makan dan minum, baik sebelum ataupun sesudah operasi. Oiya semua yang saya siapkan ini adalah persiapan untuk melahirkan secara normal di bidan. Kalau seandainya lahirannya secara operasi sesar, kita perlu menambah jumlah pakaian ibu dan bayi untuk dipakai selama 3/4 hari di rumah sakit. Pengalaman saya kemarin, setelah operasi, ASI saya belum keluar jadi, selain disusukan langsung, saya harus memompa setiap hari agar ASI nya cepat keluar. Karena saya tidak mempersiapkan pompa asi, maka membeli dadakan di toko dekat rumah sakit. Teman-teman juga bisa menyiapkan pompa ASI, untuk jaga-jaga saja, kalau-kalau asi nya belum keluar dan butuh dipompa.

Tidak apa kalau tidak menyiapkan hospital bag, karena biasanya rumah sakit atau klinik menjual barang-barang kebutuhan bayi dan ibu. Namun ada baiknya kita persiapkan sendiri semua kebutuhan, jadi gak riweh dan heboh membeli setelah melahirkan nanti, biar kita dan keluarga bisa fokus dengan pemulihan ibu dan bayi. Trus yang paling puenting dan gak boleh ketinggalan sebenarnya yang mana sih?. Benda yang paling penting dan tidak boleh dilupakan apalagi ketinggalan adalah dompet ayah beserta isinya. Udah itu ajah 😁. Hahahaa becanda. Semua benda yang saja jelaskan diatas penting untuk dibawa, menurut saya. Setiap ibu boleh menentukan sendiri isi hospital bag masing-masing sesuai dengan kebutuhan. Segini saja tulisan kali ini. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan semoga kita selalu bahagia.

Comments

Popular posts from this blog

[Resensi] Jemima J (Jane Green) : Langsing bukan segala-galanya.

Setiap wanita itu cantik, terlepas dari ukuran baju, berat badan, tinggi badan, warna kulit dan sebagainya. Hanya saja terkadang lingkungan yang memasang kriteria khusus untuk dipanggil cantik, seperti harus langsing, mulus, rambut panjang dan lurus. Sehingga banyak wanita berlomba untuk menjadi langsing demi bisa masuk ke dalam kotak yang dilabeli "CANTIK" oleh sekitarnya. Maka akan ada wanita-wanita yang menjadi minder, tidak percaya diri karena tubuh mereka lebih berisi. Salah satunya adalah JJ alias Jemima Jones, yang ada dalam novel chicklit karangan Jane Green. Jemima Jones adalah wanita berumur 27 tahun yang bekerja sebagai jurnalis di Kilburn Herald, salah satu koran lokal di Inggris. Jemima Jones atau yang selanjutnya akan kita panggil JJ memiliki berat badan sekitar 120 kg. Hal ini yang membuatnya hampir setiap hari selalu bertekad untuk diet namun selalu kalah oleh sebatang cokelat atau sebungkus sandwich bacon favoritnya. JJ selalu berkhayal memiliki ba...

[Resensi] Jendela-Jendela (Fira Basuki): Aku, Kamu dan Jendela

Menjalani kehidupan rumah tangga memang tidak selalu mudah dan indah seperti di dongeng-dongeng. Ada kalanya kita merasa sangat bahagia, ada pula saat dimana kita merasa lelah dan tidak berdaya menghadapi persoalan hidup yang tak kunjung usai. Namun kita harus terus berusaha, berdoa kepada Tuhan agar semua masalah dapt terselesaikan dengan baik. Mungkin hal ini yang ingin diungkapkan Fira Basuki dalam bukunya yang berjudul "Jendela-Jendela". Buku yang pertama kali diterbitkan tahun 2001 ini memiliki 154 halaman. Ini juga adalah buku pertama yang akan saya resensi. Deg-deg an sih. Karena basically saya bukan orang sastra ataupun paham tentang hal-hal seperti ini. Namun saya ingin memberikan resensi dari sudut pandang saya sebagai orang awam yang (berusaha) suka dan rajin membaca. Biar agak pinter dikit hihi. Oke let's start. June Larasati Subagio adalah wanita Indonesia yang menikah dengan lelaki Tibet bernama Jigme Tshering di tahun 1997 . Jigme adalah lelaki ya...

Jealous

Katanya cemburu itu tanda cinta, tanda sayang tapi kadang cemburu juga bisa bikin orang yang kita cintai merasa tertekan, terkekang dan tidak nyaman. Dulu saya adalah wanita pencemburu, sangat pencemburu, sampai sekarang sih sebenarnya tapi sekarang saya sudah mulai bisa mengontrolnya dengan baik. Sebelum menikah dengan suami, kami menjalani hubungan jarak jauh yang membuat kami jarang sekali bertemu. Paling cepat mungkin sebulan sekali. Hal ini memaksa saya untuk belajar mengontrol cemburu. Saya sering sekali overthinking. Entahlah wanita lain mengalami juga atau tidak tapi rasanya sangat tidak nyaman, tidak tenang dan khawatir saat tahu suami berinteraksi dengan wanita lain. Padahal kan itu wajar. Walaupun berpacaran atau sudah menikah kan kita tidak lantas memutus hubungan dengan semua lawan jenis. Semua hal ini saya pendam sendiri yang akhirnya membuat saya galau, sedih, muring-muring ndak jelas, selalu marah-marah hingga membuat orang disekitar juga ikutan emosi. Lalu ...