Skip to main content

Mie Kiran, mie "korea" rasa bangkalan


Bahtiar, pemilik kedai Mie Kiran
Nama Mie Kiran sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Bangkalan. Kedai mie milik Bahtiar ini sangat digandrungi oleh pecinta mie di Bangkalan karena menyajikan menu yang berbeda dari kedai mie lainnya. Menu yang disajikan antara lain mie ayam, cui mie, mie pangsit, mie apah, mie hotplate lada hitam, dan maduries ramen. Semua menu adalah hasil kreasi dari pemilik kedai. Bukan hanya karena menu yang menarik dan tergolong baru di Bangkalan, tapi juga mie yang dihidangkan adalah mie homemade yang dibuat sendiri oleh Bahtiar, menjadikan mie Kiran banyak dikunjungi pembeli. Harga mie yang ditawarkan berkisar antara Rp.8.000 - Rp.20.000. Menu minuman di kedai mie yang buka setiap hari ini juga tak kalah unik. Menu minumannya antara lain fun soda, deg-degan, orange squash, lemon squash (ini favorit saya), milk shake, milo ice, milk tea, lemon tea, dan ice tea. Kisaran harga minuman antara Rp.3.000 - Rp.10.000.

Selain menu yang unik serta harga yang bersahabat, nama Mie Kiran juga menjadi daya tarik tersendiri. Banyak pelanggan (termasuk saya) yang penasaran asal-usul nama tersebut. Awalnya saya mengira nama tersebut plesetan dari kata mikirin atau kepikiran. Asumsi saya nama tersebut sengaja dibuat demikian agar pengunjung penasaran, kepikiran, lalu mencoba makan di kedai tersebut. Tapi ternyata asumsi saya salah. Nama Mie Kiran diambil dari nama anak Bahtiar yaitu Kirana. Alasan memakai nama anak sebagai nama kedai agar lebih semangat bekerja demi anak, kata Bahtiar. How sweet he is. Kirana's lucky girl.

Mie hotplate lada hitam seperti menjadi ikon dari kedai ini sehingga sering kali disebut kedai mie hotplate. Salah satu bestseller menu di kedai yang berdiri sejak tiga tahun yang lalu ini adalah mie hotplate lada hitam ayam. 
Mie hotplate lada hitam ayam
Menu yang terdiri dari mie homemade ditambah potongan daging ayam dengan guyuran saos lada hitam racikan Bahtiar serta taburan wijen disajikan dalam piring panas (hotplate) ditemani acar timun dan pangsit goreng menjadi menu favorit masyarakat Bangkalan. Penampakan mi hotplate lada hitam ayam ini, mengingatkan kita dengan mie hotplate ala korea yang biasa kita lihat dalam drama korea. Harganya ramah di kantong, rasanya pun enak dan cocok di lidah orang Bangkalan. Recommended dah pkoknya.

Kedai mie Kiran
🏠 jl. K. H. Moh. Kholil V no. 60 Bangkalan.
📱085233719000
⏰ 11.00-21.00.

Comments

  1. Lihat gambarnya bikin glunyok eber.. *glek glek glek 😫

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaa ayok kesitu, bawa tirta. Ak yg makan, drimu jagain tirta 😄

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

[Resensi] Jemima J (Jane Green) : Langsing bukan segala-galanya.

Setiap wanita itu cantik, terlepas dari ukuran baju, berat badan, tinggi badan, warna kulit dan sebagainya. Hanya saja terkadang lingkungan yang memasang kriteria khusus untuk dipanggil cantik, seperti harus langsing, mulus, rambut panjang dan lurus. Sehingga banyak wanita berlomba untuk menjadi langsing demi bisa masuk ke dalam kotak yang dilabeli "CANTIK" oleh sekitarnya. Maka akan ada wanita-wanita yang menjadi minder, tidak percaya diri karena tubuh mereka lebih berisi. Salah satunya adalah JJ alias Jemima Jones, yang ada dalam novel chicklit karangan Jane Green. Jemima Jones adalah wanita berumur 27 tahun yang bekerja sebagai jurnalis di Kilburn Herald, salah satu koran lokal di Inggris. Jemima Jones atau yang selanjutnya akan kita panggil JJ memiliki berat badan sekitar 120 kg. Hal ini yang membuatnya hampir setiap hari selalu bertekad untuk diet namun selalu kalah oleh sebatang cokelat atau sebungkus sandwich bacon favoritnya. JJ selalu berkhayal memiliki ba...

[Resensi] Jendela-Jendela (Fira Basuki): Aku, Kamu dan Jendela

Menjalani kehidupan rumah tangga memang tidak selalu mudah dan indah seperti di dongeng-dongeng. Ada kalanya kita merasa sangat bahagia, ada pula saat dimana kita merasa lelah dan tidak berdaya menghadapi persoalan hidup yang tak kunjung usai. Namun kita harus terus berusaha, berdoa kepada Tuhan agar semua masalah dapt terselesaikan dengan baik. Mungkin hal ini yang ingin diungkapkan Fira Basuki dalam bukunya yang berjudul "Jendela-Jendela". Buku yang pertama kali diterbitkan tahun 2001 ini memiliki 154 halaman. Ini juga adalah buku pertama yang akan saya resensi. Deg-deg an sih. Karena basically saya bukan orang sastra ataupun paham tentang hal-hal seperti ini. Namun saya ingin memberikan resensi dari sudut pandang saya sebagai orang awam yang (berusaha) suka dan rajin membaca. Biar agak pinter dikit hihi. Oke let's start. June Larasati Subagio adalah wanita Indonesia yang menikah dengan lelaki Tibet bernama Jigme Tshering di tahun 1997 . Jigme adalah lelaki ya...

Jealous

Katanya cemburu itu tanda cinta, tanda sayang tapi kadang cemburu juga bisa bikin orang yang kita cintai merasa tertekan, terkekang dan tidak nyaman. Dulu saya adalah wanita pencemburu, sangat pencemburu, sampai sekarang sih sebenarnya tapi sekarang saya sudah mulai bisa mengontrolnya dengan baik. Sebelum menikah dengan suami, kami menjalani hubungan jarak jauh yang membuat kami jarang sekali bertemu. Paling cepat mungkin sebulan sekali. Hal ini memaksa saya untuk belajar mengontrol cemburu. Saya sering sekali overthinking. Entahlah wanita lain mengalami juga atau tidak tapi rasanya sangat tidak nyaman, tidak tenang dan khawatir saat tahu suami berinteraksi dengan wanita lain. Padahal kan itu wajar. Walaupun berpacaran atau sudah menikah kan kita tidak lantas memutus hubungan dengan semua lawan jenis. Semua hal ini saya pendam sendiri yang akhirnya membuat saya galau, sedih, muring-muring ndak jelas, selalu marah-marah hingga membuat orang disekitar juga ikutan emosi. Lalu ...