![]() |
Source: Google |
Saat ini saya sangat muak dengan urusan kebaya dan model kerudung. Rasanya mau memakai kebaya apa saja dan model kerudung seperti apapun, saya akan tetap terlihat jelek dan gendut. Rasanya saya ingin menikah dengan mengenakan gamis dan kerudung yang biasa saya pakai untuk kuliah saja. Kenyataan ini semakin membuat saya tersudut karena pada awalnya memang saya yang ingin memakai jasa salon tersebut. Karena memang hasil polesan make-up nya bagus, tetapi saya sama sekali tidak berfikir bahwa koleksi kebaya mereka tidak untuk wanita-wanita bertubuh bongsor. Awalnya saya biasa saja, karena sudah terbiasa dengan keadaan dimana orang "berisi" selalu dinomorduakan. Tetapi kali ini situasinya berbeda. Saya menjadi sangat sensitif mengenai masalah bentuk tubuh. Sebelum ini saya bisa berjalan dengan bangga karena setiap bertemu dengan kawan, mereka selalu bilang "uwa diet ya? Ciye yang mau nikah udah kurusan". And now?. Rasanya ingin nangis kalau ada yang bilang saya kurusan. Saya merasa saya tidak layak bermimpi terlalu tinggi untuk mengenakan ini itu di hari pernikahan saya. Mungkin memang seharusnya saya tidak muluk-muluk dari awal sehingga sekarang tidak harus seperti ini.
Sebenarnya bagian inti dari pernikahan adalah hidup bahagia selamanya, bukan kebayanya, bukan undngannya. Kadang saya sadar tentang hal itu, namun kadang juga kewarasan saya hilang ketika mendengar omongan orang-orang. Saya sudah berusaha, sekarang waktunya saya berdoa dan pasrah. Terserah Allah. Allah pasti memberi yang terbaik.
Nulis begini, kesannya kayak saya orang lebay yang suka ngeluh ya hahaha. Saya nulis ini biar plong, biar perasaan saya agak lega. Sekalian nyari temen, mungkin ada juga bride to-be yang ngerasa kayak saya hihi. Saya sih yakin semua calon pengantin pasti mengalami hal ini juga, walaupun kadar stresnya berbeda. Oiya, jangan salah sangka ya. Bukan berarti saya nulis begini, saya tidak bahagia. Saya bahagia, sungguh, sangat bahagia mengingat sebentar lagi saya akan memulai hidup baru dengan seseorang yang insyaAllah sudah diridhoi Allah dan kedua orang tua saya. Hanya saja mental saya belum terlalu kuat menahan serangan omongan orang, ditambah lagi keadaan saya yang lelah lahir batin menyiapkan pernikahan membuat saya menjadi sangat sensitif.
Aaah sudahlaaaaah. Kalau tidak segera diseleseikan, tulisan ini pasti bablas kemana-mana. Terimakasih yang sudah membaca, mari kita saling mendoakan agar diberi kekuatan untuk melewati semua ujian dalam hidup dan selalu bahagia.
Comments
Post a Comment